TODAY A READER, TOMORROW A LEADER
Saya
menggunakan motto dari bimbingan belajar intensif Get Ready For SBMPTN saya, A
Plus Creative Learning Center. Hari ini, buat H-1 SBMPTN-nya, saya pengen
flashback untuk sebentar dan nantinya insyaAllah motivasi bagi para pejuang
SBMPTN.
Untuk satu bulan dan lima harinya saya sungguh merasa
mendapatkan banyak ilmu sekaligus merasakan keluarga ketiga saya selama
bimbingan belajar tersebut. Iya, keluarga ketiga. Keluarga sesungguhnya,
keluarga Liberty, dan ini.
![]() |
(Foto kiri-kanan: *suasana kelas 116*suasana perpisahan A Plus* Foto ketiga dan keempat bersama Kak Anum dan Kak Dila) |
Suasana ruangan 116 A Plus yang terdiri dari 16
member dan didominasi oleh 6 orang Lhokseumawe yang terdiri dari teman-teman satu sekolah saya sendiri, 2 orang dari
(seingat saya) Sigli yang kehadirannya sering timbul dan hilang yaitu Miftahul
Jannah dan Ummi Havilda, 1 orang dari Takengon yang ramah dan kece banget yaitu
Puspita Amelia, 1 orang dari.. lupa saya, cuma ingat namanya Rizka Masturah dan
cantik banget bikin inget sama geng cantik di sekolah saya (hoho), 2 orang
laki-laki anak ABDIYA yaitu Reza Dwi Anggara (yang ini mirip banget karakternya
sama Apis di sekolah saya! Iseng) dan Aridh, kemudian sisanya cowok-cowok dari
sebuah pesantren yang saya tidak begitu ingat namanya karena jujur mereka
jarang masuk dan saya pun jarang berinteraksi dengan mereka. Maklumlah saya
bukan orang yang cepat akrab dengan orang-orang baru dan plus mereka adalah
laki-laki. Jika laki-laki tersebut bukan orang yang seperti Reza, yakinlah akan
butuh waktu lebih dari 2 bulan untuk benar-benar dekat meski kelasnya termasuk
kecil.
Lalu
tentor-tentor A Plus yang gak kalah kecenya. Ada 3 tentor yang paling membuat
saya excited banget kalo mereka masuk kelas saya.
Yang pertama, tentu aja
tentor wali kami, Kak Anum Zikria santiik (julukan beliau di A Plus), yang
semangat banget kalo cerita ataupun ngajar. Dan sebagaimana halnya guru-guru
mata pelajaran bahasa Indonesia lainnya, saya selalu terkagum-kagum sama mereka
termasuk pada kakak ini. Plus sama mata pelajarannya, meski banyak orang gak
suka sama pelajaran Bahasa Indonesia(padahal ini bahasa kita sendiri loh!). Dan
aku memegang prinsip, languange can bring you everywhere. Jadi belajar bahasa
itu adalah bagian penting dalam hidup. Saya sering dengar katanya orang ketika berada di Jepang, jika tidak mampu berbahasa Jepang, menanyakan toilet saja sulit. Dikarenakan sulitnya
bercakap-cakap dengan mereka dalam bahasa inggris. Bukan karena mereka tidak
mampu. Namun karena mereka sangat mencintai bahasa negara mereka. Lah kok jadi
ngawur gini ya? Abaikan..
Tentor
berikutnya, tentor matematika Kak Sari. Setiap masuk kelas saya, yang paling
saya ingat adalah ketika beliau selesai ngejelasin, ujungnya pasti nanya,
“iyakan? Iya gaak?”. Serius deh ini bukan olok-olok, rasanya jadi semacam ciri
khas gitu sih. Terus kakak ini juga gak kalah seru kalo cerita cerita.
Dan
tentor ketiga, yang paling best of the best karena kami deket banget sama
beliau mungkin ya (readers say: mana gue tau! Bodo amat) Kak Dila Maiyana. Ini
tentor biologi. Dan friendly banget. Masih sering ngumpul-ngumpul sama kami
meski bimbel udah berakhir. Ngasih-ngasih kunci jawaban ujian pemahaman di
modul yang gak dibahas di bimbel. Jawab-jawab soal kalo kami nanya. Dan.. yang
paling sering digangguin Yuda dan Yudis (hmm).
But
truly sadly, meskipun sepertinya hampir semua anak kelasku ini merupakan orang-orang yang bisa mendapat kesempatan untuk SNMPTN, yang Allah berikan kabar gembira di tanggal 10 Mei lalu hanya 2
orang di kelas 116 ini. Aku dengan MIPA Biologi USK dan Angga dengan Teknik
Perkapalan UI-nya. Tapi lulus SNMPTN itu gak berarti mereka lebih hebat loh.
Saya sangat mengakui hal tersebut meski saya SNMPTN. Kami hanya orang-orang
yang Allah beruntungkan untuk bisa ambil jalan pintas. Selebihnya, adalah
orang-orang yang (saya yakini) mampu berjuang di SBMPTN.
Ketika
orang bertanya, “lulus dimana?” jangan malu menjawab bahwa kalian akan berjuang
di SBMPTN. Tidak ada yang bilang kalian tidak lebih pandai dari anak SNMPTN.
Anak SBMPTN lebih berjuang, jadi saya lebih mengakui mereka adalah anak-anak
yang lebih mampu dibanding anak SNMPTN. Sedikit bocoran, saya malah lebih
bangga pada abang saya yang lewat di jalur SBMPTN. Berjuangnya mati-matian
broo. Usaha belajar kalian selama ini sudah maksimal? Lalu sekarang yakinlah
dengan bismillah yang kalian lafalkan dan kalian terapkan esok hari.
Wahai para pejuang SBMPTN.. jangan lupa untuk terus terus
dan terus berdoa pada Yang Maha Kuasa untuk memberikan yang terbaik dan yang
kalian mampu. Rayu Allah di penghujung sepertiga malam. Allah Ta’ala turun ke langit
dunia untuk mengabulkan doa hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosa bagi yang
memintanya.
Jangan
gugup, jaga kesehatan untuk esok. Minum air hangat lebih banyak hari ini. Ingat
3 hal untuk esok: DATANG, KERJAKAN, dan LUPAKAN. Tidak ada yang bisa kalian lakukan
setelah kalian keluar dari ruang ujian. Kalian tidak bisa mengubah pilihan
jawaban kalian. Tidak usah mengingat-ingat yang telah lalu. Tidak usah
membahas-bahas soalnya lagi dengan teman kalian. Ketika kalian menyadari banyak jawaban teman kalian yang berbeda dengan jawaban kalian, atau (naudzubillah) banyak pula, itu bisa membuat kalian stress. Let it go. And forget it.
Selamat
berjuang untuk esok wahai para pejuang SBMPTN. Do your best. Saya yakin kalian
mampu. Dan semoga Allah selalu berikan kejutan terbaik untuk kita semua. Dan
kita bisa seperti motto di atas, today a reader tomorrow a leader. Saya selalu menantikan kabar baik di masa depan atas hasil kerja keras selama ini. Aamiin.
Salam hangat untuk semua pejuang SBMPTN dimanapun kalian
berada..
Komentar
Posting Komentar