Allah is The Best Planner

Allah says :
"...and it may be that you dislike a thing which is good for you and that you like a thing which is bad for you. Allah knows but you don't." 
QS Al-Baqarah 2:216


Hari ini setelah berjam-jam menunggu untuk bisa membuka hasil pengumuman SPAN-PTKIN, akhirnya saya ingat kembali ayat diatas. Bahwa manusia bisa jadi merencanakan sesuatu, tapi rencana Allah selalu lebih indah dengan cara tersendiri.

Ada pembukaan dulu sedikit sebelum kita ke intinya.
Semua ini dimulai dari hari sebelum pengisian SNMPTN..

Saya beserta teman-teman saya sudah bersiap dengan SNMPTN dan rencana kami masing-masing. Saat itu, pilihan SNMPTN saya adalah:
1. USK - Pendidikan Bahasa Inggris
2. USK - Pendidikan Biologi
Saya memang sedang senang senangnya dengan bahasa inggris akhir-akhir ini. Seolah-olah semangat saya dalam belajar bahasa inggris seperti pada akhir SMP dahulu kembali lagi. Jadilah dengan dukungan kawan-kawan yang berkata saya pasti bisa lewat di pilihan pertama, dan alhamdulillah dengan dukungan orang tua juga, saya mantap di pilihan tersebut.
Namun saya tidak tahu, ternyata di USK (Universitas Syiah Kuala) untuk prodi Pendidikan Bahasa Inggris tidak menerima lulusan IPA. Hanya dibuka untuk lulusan IPS. Sedangkan saya lihat lihat di universitas lain di Pulau Jawa dan universitas lainnya pokoknya selain USK, Pendidikan Bahasa Inggris tidak hanya untuk lulusan IPS.
Dan saya baru diberitahu dan tahu hal itu saat "Hari Pendaftaran SNMPTN". 
Saat itulah saya mulai berusaha merayu dan mencoba meyakinkan orang tua saya untuk mengizinkan saya, setidaknya, memilih Unimed (Universitas Medan).
Namun apa daya orang tua saya bahkan tidak berani melepas saya ke Medan. Apalagi Pulau Jawa.
Setelah gagal merayu keluarga, akhirnya saya merelakan pilihan yang sangat saya senangi itu. Dan berhubung saya sudah sangat terlambat, akhirnya saya mencoba memasukkan pilihan Biologi murni (Fakultas MIPA) ke salah satu pilihan saya.
Namun tidak tersedia tempat bagi saya untuk memasukkan pilihan MIPA Biologi di pilihan kedua. Kuota 3 orang sudah terpenuhi.
Dan saya yang terlambat ini mau tidak mau hanya punya dua pilihan: letakkan di pilihan pertama atau cari prodi lain.
Saya berusaha mencari prodi lain yang kira-kira saya senangi, tapi karena saya orangnya sangat pemilih, saya sudah mencoret banyak daftar. Seperti teknik (karena jurusan itu terlihat berat di pelajaran eksak yang memang sedikit sulit saya kuasai), daftar kesehatan (dokter? Sudah terlalu ramai peminat dan biayanya mahal. Perawat? Saya rasa cukup kakak saya saja. Farmasi? Daya tampung hanya 14. Dan saya lemah di pelajaran kimia), dan daftar pertanian (memang bukan bidang yang saya senangi). Akhirnya, saya stuck di minat saya. Biologi.

Saya dengan polosnya berpikir, "mungkin saya masih punya kesempatan untuk tidak lolos di pilihan pertama. Tapi di pilihan kedua. Sekarang ini minat pada FKIP sudah sedikit sepertinya."
Sehingga pilihan saya berganti menjadi:
1. USK - Biologi
2. USK - Pendidikan Biologi
Pikiran yang ternyata salah besar. Minat pada pendidikan biologi sepertinya malah sangat banyak sekarang berhubung akreditasi Pendidikan Biologi USK sudah menjadi A.
Namun sebenarnya saya patut untuk bersyukur karena ternyata Allah memperlihatkan rencana-Nya yang berbeda dengan keinginan saya. Saya lulus di pilihan pertama. Sedangkan tahun ini, teman-teman saya sedikit sekali yang lulus di pilihan pertama. Yang lewat di USK tahun ini pun berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.
Harusnya saya bangga. Harusnya saya bersyukur. Tapi pada saat itu saya masih berharap yang lain. Saya ikut mendaftar ke UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang terkenal bagus dengan prodi Tarbiyah Bahasa Inggris nya. Jadi saya berharap saya lewat di sana.
Saya mendaftar dengan pilihan:
1. UIN Ar-Raniry - Pendidikan Bahasa Inggris

2. UIN Ar-Raniry - Pendidikan Biologi

1. UIN Sumatera Utara Medan - Pendidikan Bahasa Inggris
2. UIN Sumatera Utara Medan - Pendidikan Biologi

Persis seperti yang saya inginkan sebelumnya. Namun sepertinya Allah memang tidak mengizinkan saya mendapatkan keinginan saya.

Sedih? Tentu. Di menit-menit pertama saya membuka pengumuman tersebut, saya sempat tidak percaya. Namun ketika saya mengabari keluarga saya bahwa saya tidak lewat, akhirnya saya sadar bahwa ini yang Allah rencanakan. Bukan berarti Ia jahat pada hambanya. Saya tidak ingin su'udzon dengan rencana Allah. Saya selalu berdoa Allah selalu merencanakan dan memberikan yang terbaik untuk saya. Maka dari itu saya tidak ingin bertanya apa yang kurang saya lakukan? Karena saya yakin, mungkin Allah ingin mengatakan bahwa saya tidak sanggup beradaptasi disana. Mungkin Allah ingin bilang bahwa saya tidak sesanggup atau sepintar itu di prodi pilihan saya. Atau mungkin Allah ingin bilang bahwa saya terlalu sombong selama ini kepada-Nya (kemungkinan yang saya yakini paling benar).

Apapun itu.. bagaimanapun itu.. saya yakin. Allah sedang merencanakan yang terbaik untuk saya. Meski tidak berjalan sesuai keinginan saya. Karena Allah is The Best Planner.

My life may not be going the way I planned it. But it's going exactly the way Allah SWT planned it.

No amount of guilt can change the past.
And no amount of worrying can change the future.
Go easy on yourself.
For the outcome of all affairs is determined by Allah's decree.
If something is meant to go elsewhere, it will never come your way.
But if it is yours by destiny.
From it you can't flee.
(Umar Ibn Al-Khatab)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: RINDU by Tere Liye #1

Ngomong Sendiri

'Scientist to be' Talking About Islam