Mengenal Onze Femmes

Jauuh dari beberapa saat yang lalu ada, seseorang request cerita tentang onze. Jujur saya sampe gak ingat lagi siapa yang request ini. Buat para sider pasti udah pada pernah baca post di blog yang sudah saya musnahkan, tentang onze. Atau bahkan sekalian tentang evil?

Oke, mari bahas satu per satu.




Apa itu Evil?
Cuma perkumpulan 9 cewek yang anggotanya sama kayak onze femmes. Sifat para member dominan ke nama perkumpulan. Edited ni, berhubung aku uda inget sama asal usul namanya berkat salah satu personil. Ternyata dulu ini kerjaan Haura dan beberapa member lainnya. Sebenarnya dulu sempat suka ikutin Super Junior terus ngefans sama member Kyuhyun. Nah si Kyuhyun ini punya panggilan di antara personil Suju yang lain yaitu evil. Dan.. aku gak tau kenapa mereka make make nama itu untuk nama perkumpulan kami.
Baiklah, itu masa lalu. Lanjutt

Apa itu Onze?
Jelasnya, Onze Femmes. Perkumpulan sebelas wanita. Dalam bahasa prancis.
Udah bisa ngalahin girlband SNSD.
Membernya plus dua dari evil, yaitu Nurul Hidayah dan Cut Tisa.

Sebenarnya, ini cuma perkumpulan dari orang-orang yang punya 'kegilaan' yang sama. Pertemanan kami bukanlah sesuatu yang disengaja karena keadaan (pernah sekelas bareng misalnya) atau karena gak ada pilihan lain (misalnya dijauhi semua orang dan mendadak gak punya pilihan kawan lain, amit amit!).

Kami bahkan gak pernah benar-benar sekelas sejak SD (bahkan beberapa orang beda SD), SMP dan SMA. Tapi mungkin yang paling bikin nyatu itu hobi, teman yang saling menghubungkan satu dan yang lainnya, serta kebiasaan-kebiasaan lainnya yang sama dan sulit dijumpai di orang lain. Emangnya ada?
Contohnya, makan siomay di somewhere cuma pesan sepiring makannya berempat, kamu harus catat. BEREMPAT. Saking pada bokek entah pelit, hohohoo
Terus juga pernah juga pesan minum dan makan kerupuk tanpa mesan makanan yang lain. Kalo di flashback, sebenarnya rada heran kok bisa dulu gak ada malunya gitu cuma bayar itu doang tapi duduknya lamaaa banget.
Ah, yang penting uda lewat. Insyaa Allah di masa mendatang keuangan sudah lebih baik. Aamiin ^^

Meski sama setiap orangnya selalu ada aja momen memalukan yang seharusnya lebih baik disimpan saja dan gak usah diumbar, tapi momen kayak gitu yang selalu jadi topik pembicaraan pas ngumpul dan entah kenapa selalu bikin ketawa. Yah, sesama kami doang.

Oke, gara-gara ngoceh mulu lupa mau ngenalin orang-orangnya. Mari kita urutkan berdasarkan ulang tahun karena berdasarkan abjad uda terlalu mainstream dan kalo berdasarkan NIM itu terlalu rempong (?)

Munadiya Masrura, dipanggil Muna. Sekarang kuliah di Fakultas Teknik jurusan teknik kimia, Universitas Syiah Kuala. Sering disebut-sebut sebagai calon istri idaman karena pintar di akademik, pintar di dapur serta banyak hal lainnya yang gak saya mengerti tentang rumah (iyadeh pengetahuan saya kalo tentang bantu-bantu di rumah masih cetek banget, jangan ngayal saya rajin kalo di rumah).

Cut Fathma Sabila, panggilan sebenarnya tuh Bela. Panggilan pertama supaya beda sama saya (Bella) dan bela bela yang lainnya, Cut Bela lalu sekarang dialihkan panggilan tersayang, Cubel #aaw
Sekarang kuliah di UMSU jurusan ekonomi manajemen. Si cantik yang rumahnya terjauh kedua dari markas utama (Arun) jadinya sering susah diajak kumpul. Pemilik akun line terbanyak di antara yang lainnya. Bayangin pernah ada 4 akun di grup kami dan keempatnya nonaktif. Yang aktifnya? Cuma Anggi yang tau. Benar-benar mencengangkan.

Megasuci Anggita, panggilan di rumah sih Ega tapi sama kami panggilan normal aja, Mega. Sekarang kuliah di FISIP jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Syiah Kuala.
Kalo sama Mega tuh rasanya kayak ada brosur bertuliskan, "Lo butuh konsultasi masalah hidup? Hubungi gue!". Kira-kira gitu gambaran dari seorang Mega yang memang setia banget dengerin masalah orang, sampe sampe masalah dia sendiri gatau mau digimanain. Semoga gak gini lagi ya, Meg.

Nurul Qaumarin, ada 3 panggilan. Dipanggil di rumah, Ririn. Panggilan paling normal, Nurul. Panggilan tersayang, Qoqom (yang ini abaikan).
Sekarang kuliah di Universitas Malikussaleh jurusan arsitektur. Dari dulu ini temen ngobrol saya yang bisa nonstop obrolannya, gak tau deh apa aja yang diomongin kalo udah duduk berdua gak ada ujung gak ada pangkal. Temen mangkal di halte Stadion Cilacap juga dulunya, buat something.. cukup kita ajalah yang tau.

Hadana Siwanggi, panggilannya Anggi tapi lebih senang dipanggil Hadana berhubung pemilik nama Anggi itu pas SMA ada 3 orang. Sekarang kuliah di jurusan yang sama seperti Nurul Q tapi beda Univ, yaitu di Universitas Syiah Kuala.
Dari dulu emang kuat banget gambar dan sempat kuat banget selfie tapi sekarang udah mulai menyukai foto nature gitu. Anggi sepertinya adalah satu-satunya member yang gak pernah bikin masalah apapun di SMA. Gak kayak saya dan yang lainnya yang pernah telat (termasuk telat ke musholla) dan anything else.
Mungkin motivasi utama dari menghindari masalah adalah supaya tidak menangis. Karena menangis bagi Anggi itu mungkin sebagian dari menyelesaikan masalah (?)


Albizzia Haura, dipanggil Haura. Dan sekarang punya panggilan baru, Zia (sebenarnya males nyebutin tapi yasudahlah).
Sekarang kuliah di Fakultas Teknik jurusan teknik industri, Universitas Syiah Kuala.
Temen terbaik bagi saya buat nitipin dan berbagi novel karena sama-sama addict dan collector (?). Teman terbaik juga buat melupakan masalah karena tiap datang selalu bisa buat suasana heboh.
Sekarang termasuk salah satu orang tersibuk di antara Onze karena UKM dan organisasi yang diikutinya segudang (lebay). Pokoknya hidupnya antara kuliah, rapat dan ngumpul. Ohya satu lagi, lekat banget dengan kata 'deadliners'.

Cut Tisa Humaira, dipanggil Tisa. Sekarang kuliah di jurusan, fakultas dan universitas yang sama seperti Mega yaitu FISIP, ilmu komunikasi.
Hobi yang paling kelihatan, main basket.
Termasuk atlet taekwondo (ehem jangan macam-macam). Tisa termasuk orang yang netral jadi gampang banget ngumpul dengan orang lain dan juga termasuk orang yang selalu bikin heboh tiap ngumpul.

Nurul Hidayah, dipanggil Nurul. Berhubung udah ada 2 Nurul (bahkan ada satu lagi di sekolah), jadinya lebih sering dipanggil Deknur.
Sekarang kuliah di jurusan D3 Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala.
Sebenarnya Deknur bisa dibilang adalah 'teman akrab kembali' saya. Karena saya udah kenal sama dia dari TK, terus sempat satu SD. Saking akrabnya dulu bahkan saya pernah pulang dari sekolah langsung aja naik bus ke rumahnya, sampe sana baru telepon ke rumah dan bilang sama mama untuk ngejemput disana. Sumpah, jangan ditiru. Kenakalan bocah saya.

Berikutnya, saya. Yang udah gak perlu dikenalin lagi.

Siti Annisa Abdul Hadi, dipanggil Nisa. Sekarang double kata terjauh. Terjauh kuliahnya, yaitu di Semarang. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro. Serta terjauh pula rumahnya dari markas utama.
Nisa sering disebut sebagai malaikat, kayaknya ini gara-gara cantik+baik banget. Lebih tepatnya dia adalah orang yang sulit menolak kalo orang butuh bantuan. Dan inisiatif nawari bantuannya juga cepet banget.
Teman sebangku hampir 2 tahun, dan hampir selalu satu selera sama saya buat ngomongin cogan korea serta cogan di film-film action barat.

Terakhir, Nazla Fadhillah yang dipanggil Nazla. Atau lebih seringnya, Dekla. Sekarang kuliah di akademi keperawatan, berhubung saya gak tau dengan jelas nama akademinya dan takut salah-salah, singkatnya adalah bertempat di Bukit Rata, Lhokseumawe.
Dekla adalah trio terakhir dari orang yang bisa bikin heboh suasana seperti halnya 2 orang yang udah saya sebutin. Sama seperti Tisa, hobi utama yang paling kelihatan adalah basket. Gak tau deh sekarang basket nya gimana berhubung uda gak bareng Tisa lagi. Tapi satu hal yang pasti dari dulu sampe sekarang, Dekla adalah orang netral yang bisa gabung sama siapa aja di dekat dia (mungkin kalo kami bilangnya sih caper, hoho).

Demikianlah perkenalan untuk Onze Femmes.

Sebenarnya tu cerita buat Onze Femmes bakalan dibahas paling awal di blog, berhubung ketika 'pulang kampung' orang yang saya ingat untuk diajak ngumpul adalah Onze. Bahkan ketika di perantauan karena posisi 7 orang yang di perantauan yang sama, tapi sayangnya gak pernah ada cukup waktu buat ngumpul ketujuhnya. Terhambat sama kesibukan masing-masing.

Alasan kenapa selalu ditunda untuk ditulis? Karena capek banget ngetiknya.. hmm.
Sebelas orang, minus aku, sepuluh orang deh yang harus dijelasin satu satu gimana.
Tapi tetep, kalian adalah prioritas. Karena kalian orang-orang pertama yang bisa 'berkumpul' sama aku dan kesebelasnya bisa gak asing satu sama lainnya.

Kenapa masih disebut perkumpulan?

Cewek emang gak bisa jauh sama yang namanya perkumpulan. Dan kalo disebut geng, itu kesannya kayak sombong. Padahal, setiap orang dari perkumpulan bebas kalo mau punya perkumpulan yang lainnya. Karena kita selalu bisa nemuin banyaaaak banget orang yang punya hobi sama kayak kita dan bahkan bisa nurutin gengsi kita yang mungkin rendah banget sampe rada rada gak tau malu (?)
Tapi orang-orang seperti itu yang datang pertama di hidup saya ya tetap kalian. Karena itu perkumpulan ini layak saya abadikan disini supaya bisa tetap diingat dan mungkin juga bakalan dikenal orang lain.
Apapun itu.

Berhubung kalo ngumpul sama anak Onze gak ada cerita complete, jadi otomatis fotonya pun gak ada yang membernya lengkap. Ada siih, dua moment. Momen tujuh belasan saat Deknur dan Nisa jadi paskibraka, dan momen pulang sekolah di lapangan basket. Tapi fotonya, aduh, kalo di post takutnya ada yang minta hapus (termasuk saya sendiri udah gak nahan liat fotonya). Jadi kalo kalian kepo silahkan di andai-andaikan aja orangnya atau di search aja ig nya. Wkwkwk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: RINDU by Tere Liye #1

Ngomong Sendiri

'Scientist to be' Talking About Islam