Wirda, swag!

" Kata-kata lo itu hidup! "
" Kata-kata lo itu makanan! "

Udah jelas lah ya kalo yang ngomongnya make "lo gue" bukan gue-eh-saya maksudnya ding. Tapi Wirda Mansur. Lengkapnya lagi Wirda Salamah Ulya Mansur.
Yep. Saya akhirnya 'jumpa' langsung sama Wirda.
Something yang gak pernah saya ucapkan langsung tapi jujur dari sekitar kelas 2 SMA itu udah mulai ngestalk semua medsosnya.
Saya baca semua cerita-cerita dia di askFm, di instagram dan sekarang youtube channelnya juga adalah salah satu yang saya pantengin terus kapan update lagi seolah-olah itu adalah cerita orang yang mengenal saya.
Buat yang kepo sama cerita-ceritanya yah monggo silahkan dicari sendiri ya, hehe.

Dan tadi di tengah-tengah cerita Wirda nih, dia bilang begitu. Bahwa ketika kita mengatakan sesuatu, kata-kata itu akan hidup. Dan kata kata kita adalah makanan. Makanya orang sering bilang, "hati hati kemakan omongan sendiri" #yakale
Mungkin suatu hari orang-orang yang hadir hari ini pernah berharap, "Ya Allah kapan ya saya jumpa sama Wirda?", atau "Ya Allah pengen deh jumpa sama Wirda" or something yang mirip mirip gitu dah at least akhirnya kejadian hari ini.
Itu persisnya seperti apa yang saya rasakan. Karena saya juga tanpa sadar pernah ingin jumpa sama Wirda meski gak mengatakannya secara jelas. But Allah knows.
Reach Your Dreams - Wirda Mansur

Disini saya cuma mau ceritain sedikit ceramahnya Wirda ya kurang lebih buat para pemimpi yang doyan banget ngayal tinggi-tinggi kayak saya, bahwa kita silahkan doain apapun yang kita inginkan. Tapi inti yang saya dapat adalah bahwa dia ingin bilang mimpi kita itu belum besar ketika kita masih mengharapkan sesuatu yang 'sama' seperti orang lain. Contohnya tadi itu, ketika disuruh maju ke depan buat ngucapin 4 keinginan terbesarnya, orang orang akan bilang,
"Saya pengen jadi diplomat"
"Saya pengen jadi dokter"
"Saya pengen gini gitu blablabla"
sebenarnya akan jadi jauuuh lebih keren kalo kita punya keinginan yang jauuh lebih besar misalnya nih jadi dokter, yang punya 100 rumah sakit terbesar di seluruh dunia dan gratis. Beda kan dari orang lain?

Irinya saya tuh sama dia, keinginan terbesar dia buat 'pindah pindah' (yang dalam kepala saya adalah ke luar negeri), tu sebagian besar udah terkabul. Bahkan tiap kali liat foto instagram dia di luar negeri itu kayak udah masya Allah masya Allah sendiri. Soalnya, GRATIS guys. Panggilan.
Kalo kata Wirda, pas jadi mahasiswa nanti jangan menjadi pencari beasiswa. Kalo bisa, beasiswalah yang memanggil dan mencari anda anda sekalian. Kalo perlu sujud sujud bilang "tolong terima saya, tolong terima saya".

Soalnya lagi nih, pelajaran penting.
Ketika dalam keadaan kecewa, sedih, hilang arah dsb, jangan pernah JANGAN PERNAH mendatangi manusia dan mengharapkan sesuatu.
Ngutip kata Wirda lagi nih, "orang yang mau ngutang aja gak serta merta dapat duit kan? Harus ngomong dulu? Jadi kenapa buru-buru mau dapat uang dengan cara kesana kemari dan mendatangi manusia? Padahal kita bisa gunain waktu tersebut untuk mendatangi Allah".
Itu, manusia yang mendatangi manusia, hina banget. HINA B A N G E T.
Oke, barusan masih kata-kata Wirda.
Jadi ceritanya dia bilang bahwa ayahnya, Ustad Yusuf Mansur pernah demikian, mendatangi orang dari rumah ke rumah minta belas kasihan. Dulu. Sebelum beliau mengenal Quran. Setelah mengenal Quran, mukanya aja sekarang udah bisa jadi paspor dan KTP mendatangi banyak negara.
Ini nih tipe motivasi pasar remaja. Kita gak bakalan nyangka lah umur Wirda dan pengetahuan dia yang lebih banyak daripada remaja umumnya.

Satu lagi, buat jadi pendakwah itu banyak jalannya. Noh liat Wirda, kalo liat postingan dia sehari-hari dia kan gak make tu gamis gamis seperti kebanyakan pendakwah, tapi menurut dia nih, jadi pendakwah ngga mesti gamisan. Nggak pula mesti pecian.
Yang penting, apa yang mau disampaikan itu nyampe ke hati orang yang mau disampaikan.
Yang ini sih saya setuju banget. Karena jika kita menilai pembicara dari orangnya, bukan dari apa yang ingin ia sampaikan, maka pastilah tidak ada sepatah katapun yang bisa kita contoh. Sebab yang berbicara pun manusia yang punya salah dan tidak punya jaminan surga.

Udah sih itu aja yang bisa saya ringkas dari dakwah singkatnya Wirda. Sebenarnya tadi sempet ada mau sesi foto cuma ya tau sendiri lah ya tingkah fans kalo tiba-tiba datang orang terkenal. Langsung aja orang mau selfie bareng dan berebutan. Bukannya saya nolak sih kalau diajakin. Cuma ya tadi bisa jumpa aja udah alhamdulillah banget, dan gak relanya saya bahkan gak dapat foto dia dari dekat maupun jauh.
Soalnya saya duduk agak jauh dari panggung sedangkan panggungnya tuh cerah banget jadi mukanya gak kelihatan jelas.
Sekarang sih saya doa aja banyak banyak biar bisa ketemu lagi sama Wirda dalam kondisi yang lebih baik, hehe.

Meskipun saya gak bisa foto dengan jelas mukanya, saya tetap rekamin dia ketika baca Surah Ar Rahman. Keren banget soalnya. Mohon jangan mengkritik video amatir ini karena saya tidak menggunakan SLR atau sebangsanya. Cuma kamera hp saya yang ternyata ketika diputar disini hasilnya lebih gak jelas lagi, yang penting suaranya aja kedengeran. Dan saya gak sempat rekam sampai habis, soalnya gak fokus dengarin suaranya kalo sambil ngerekam. Semoga it's enough aja ya.




Nb: Judul merupakan judul ter SWAG yang pernah ada. Hehe.
Wirda kan nonton Kim Bok Joo, bahkan fansnya Chanyeol EXO juga.
Wirda Mansur, SWAG!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: RINDU by Tere Liye #1

Ngomong Sendiri

'Scientist to be' Talking About Islam